السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد:
TAZKIRAH HARI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA.
(Shah Alam, Sabtu 15 Ogos 2015).
9 LANGKAH MENJADI INSAN PENYABAR.
(Shah Alam, Sabtu 15 Ogos 2015).
9 LANGKAH MENJADI INSAN PENYABAR.
Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk memperbanyakkan bersabar dalam menghadapi cabaran kehidupan.
Ketika sabar diperintahkan Allah SWT kepada kita semua, maka Allah SWT adakan jalan yang dapat membantu dan memudahkan seseorang untuk menjalani sikap sabar tersebut .
Walaupun sikap sabar itu berat di lakukan dan tidak disukai oleh jiwa manusia, apatah lagi apabila sabar tersebut disebabkan oleh tingkah laku dan tindakan orang lain yang salah.
Pada TAZKIRAH hari ini, USM ingin berkongsi sedikit tentang beberapa cara yang dapat membantu kita dalam menjalani kehidupan dengan bersabar dengan apa jua sebab yang menimpa. Adapun cara-cara tersebut diantaranya adalah:
1. Mengetahui hakikat kehidupan dunia dan kesulitan serta kesusahan yang ada di dalamnya.
Sebab manusia sememangnya diciptakan Allah SWT berada dalam keadaan susah payah.
Firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surah Al-Balad, ayat 4:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ
Ertinya :
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah". (QS. Al-Balad :4).
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah". (QS. Al-Balad :4).
2. beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah SWT dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
3. mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
a. Akan mendapatkan pertolongan Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surah Al-Baqarah, ayat 249:
.... وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
Ertinya :
"....Dan Allah SWT beserta dengan orang-orang yang bersabar”. (QS. Al-Baqarah : 249).
"....Dan Allah SWT beserta dengan orang-orang yang bersabar”. (QS. Al-Baqarah : 249).
b. Orang yang bersabar akan mendapatkan sholawat, rahmat dan petunjuk Allah.
Firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surah Al-Baqarah, ayat 157:
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Ertinya :
"Mereka itulah (orang-orang yang bersabar) yang akan mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. Al-Baqarah :157).
"Mereka itulah (orang-orang yang bersabar) yang akan mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. Al-Baqarah :157).
c. Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba.
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an Surah Ali-Imran, ayat 200:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
Ertinya :
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung". (QS. Ali-Imran : 200).
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung". (QS. Ali-Imran : 200).
4. Orang yang bersabar meyakini dan percaya kepada Allah SWT akan mendapatkan jalan keluar dan kemudahan.
sebab Allah SWT telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan.
Firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surah Al-Insyirah ayat 5-6:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا () إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا.
Ertinya :
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (QS. Al-Insyirah :5-6)
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (QS. Al-Insyirah :5-6)
5. Memohon pertolongan kepada Allah SWT dan berlindung kepadaNya, karena Allah SWT satu-satunya Zat yang dapat memberikan jalan kemudahan .
6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah SWT dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Surah Ar-Rad, ayat 22:
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
Ertinya :
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)". (QS. Al Ra’d :22)
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)". (QS. Al Ra’d :22)
8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan.
Ibnul Qayyim menyatakan: Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya. Kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya.
9. Menguatkan faktor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
a. Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan meilhat. Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar? .
b. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah SWT, sehingga ia melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah SWT. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
c. Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah SWT, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan.
Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah SWT dapat mencegah seseorang dari melakukan maksiat karena malu dengan-Nya dan mendorong untuk melaksanakan perintah-Nya serta merasa bahawa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah SWT karuniakan kepadanya.
d. Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah SWT, karena Allah akan marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarahNya.
Ya Allah jadikan diri kami termasuk dalam golongan orang-orang yang bersabar. Jauhkan diri kami ya Allah sifat keluh kesah terhadap apa jua keadaan yang Engkau timpakan kepada kami. Mudah-Mudahan kami menjadi hamba yang bersabar dan bersyukur serta redha dengan apa jua ketentuan-Mu. Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!
Wallahu A'lam.
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat.
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).
Catatan:
ILMU ITU HANYA MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN.
SILA KONGSIKAN DENGAN SESAMA SAUDARA.
Mudah-Mudahan bermanfaat Untuk Semua.
Di Dunia Dan Di Akhirat Nanti. Insya-Allah. Aamiinn !!!!!
ILMU ITU HANYA MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN.
SILA KONGSIKAN DENGAN SESAMA SAUDARA.
Mudah-Mudahan bermanfaat Untuk Semua.
Di Dunia Dan Di Akhirat Nanti. Insya-Allah. Aamiinn !!!!!
Kritik Dan Saran Yang Membina Sangat Dialu-alukan.
Sila tlp/sms kami, USM (012-6653988).
Atau layari laman facebook:
http://www.facebook.com:
USM - Sihabuddin Muhaemin.
Atau layari laman facebook:
http://www.facebook.com:
USM - Sihabuddin Muhaemin.
TERIMA KASIH.
(Shah Alam, Sabtu 30 Syawal 1436 H).
(Shah Alam, Sabtu 30 Syawal 1436 H).
No comments:
Post a Comment