Showing posts with label A. Learning. Show all posts
Showing posts with label A. Learning. Show all posts

Wednesday, August 12, 2015

Cara Nabi Berdakwah Islam

Source:
http://media-islam.or.id/2012/11/30/cara-nabi-berdakwah-islam/

Ada baiknya kita mempelajari cara Nabi dalam berdakwah. Sebab banyak “dakwah” bukannya menyeru manusia ke dalam Islam, justru akhirnya mengkafirkan sesama Muslim. Menjauhkan orang yang sudah bersyahadah dan sholat dari Islam. Padahal dakwah Nabi adalah membuat orang-orang kafir dan jahil menjadi Islam.

Pertama dakwah Nabi adalah Tauhid. Menyeru manusia agar menyembah Allah. Membuat manusia bersaksi: “Tidak ada Tuhan selain Allah”.

Nabi Muhammad pertama-tama mendakwahi keluarga terdekatnya. Ini pun secara sembunyi-sembunyi, agar tidak terjadi benturan dengan orang-orang yang masih kafir.

Pada awal periode Mekkah Rasulullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi, mendatangi orang-orang dekat Beliau antara lain istri Beliau Khadijah, keponakannya Ali, budak Beliau Zaid, untuk diajak masuk Islam. Ketika turun surat al Muddatstsir : 1-2, Rasululah mulai melakukan dakwah di tengah masyarakat, setiap bertemu orang Beliau selalu mengajaknya untuk mengenal dan masuk Islam (masih dalam keadaan sembunyi-sembunyi). Ketika Abu Bakar menyatakan masuk Islam, dan menampakkannya kepada orang-orang yang dia percayai, maka muncullah nama-nama seperti Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqash dan Thalhah bin Ubaidillah  yang juga masuk Islam. Dan seterusnya diikuti oleh yang lain seperti Abu ‘Ubaidah, Abu Salamah, Arqom bin Abi al Arqom, dll. Beliau menjadikan rumah Arqom bin Abi al Arqom sebagai pusat pengajaran dan sekaligus pusat kutlah (kelompok) yang dalam bahasa kita tepatnya disebut sekretariat. Di tempat ini Rasulullah mengajarkan hukum-hukum Islam, membentuk kepribadian Islam serta membangkitkan aktivitas berpikir para sahabatnya tersebut. Beliau menjalankan aktivitas ini lebih kurang selama 3 tahun dan menghasilkan 40 orang lebih yang masuk Islam.

Setelah 3 tahun, turun surat al Hijr : 94, yang memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah secara terang-terangan dan terbuka.  Di tahap ini kaum kafir mulai memerangi dan menganiayah Rasulullah dan para sahabatnya. Ini adalah periode yang paling berat dan menakutkan di antara seluruh tahapan dakwah. Bahkan sebagian sahabat yang dipimpin oleh Ja’far bi Abi Thalib diperintahkan oleh rasul untuk melakukan hijrah ke Habsyi. Sementara Rasulullah dan sahabat yang lain terus melakukan dakwah dan mendatangi para ketua kabilah atau ketua suku baik itu suku yang ada di Mekkah maupun yang ada di luar Mekkah. Terutama ketika musim haji, dimana banyak suku dan ketua sukunya datang ke Mekkah untuk melakukan ibadah haji. Rasulullah mendatangi dan mengajak mereka masuk Islam atau minimal memberikan dukungan terhadap perjuangan Nabi.

Saat kondisi amat membahayakan, para sahabat dan Nabi pun hijrah ke Madinah. Ini agar tidak terjadi pertumpahan darah yang tidak perlu. Bisa saja Nabi melawan/berontak karena beberapa sahabat seperti Abu Bakar, Abdurrahman bin ‘Auf, Umar, dsb adalah bangsawan yang terpandang dan juga cukup disegani. Tapi itu akan menimbulkan korban jiwa baik di kalangan Islam mau pun orang-orang kafir yang jadi target dakwah Nabi. Pada akhirnya, orang-orang kafir ini akan masuk Islam dengan cara yang damai lewat Futuh Mekkah. Jadi Islam amat menghargai nyawa manusia.

Saat orang2 kafir Musyrik di Thaif menolak dakwah Nabi bahkan menimpuki Nabi, Malaikat menawarkan Nabi untuk melaknat dan membunuh mereka dengan menjatuhkan gunung ke kaum tsb, Nabi menolaknya. Siapa tahu keturunan mereka akan jadi Muslim yang baik.

Nabi melakukan dakwah dengan cara yang baik dan bijak.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
”Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiyaa : 107)

Rasulullah SAW adalah sebaik-baiknya teladan bagi umat manusia. Dalam berdakwah, Rasul SAW senantiasa mengajak umatnya dengan cara yang lembut, sopan, bijaksana, kasih sayang, dan penuh keteladan.

Sebab, sejatinya dakwah adalah menyeru dan mengajak umat manusia untuk menjadi lebih baik. Bukan menakut-nakuti mereka dengan berbagai ancaman. Dalam Alquran, Allah SWT memberikan tuntunan berdakwah dengan tiga cara, yakni bil hikmah, mau’izhotil hasanah wa jaadilhum billati hiya ahsan.

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS An-Nahl: 125).

Bahkan terhadap Fir’aun yang super Kafir karena mengaku Tuhan dan paling zalim sekalipun Allah memerintahkan Nabi Musa untuk berdakwah kepada Fir’aun dengan baik. Padahal Fir’aun ini zalimnya luar biasa karena sudah membunuh banyak bayi lelaki dan ingin membunuh Nabi Musa dan pengikutnya. Allah tidak memerintahkan Nabi Musa membunuh Fir’aun atau pun Bughot karena kekafiran dan kezaliman Fir’aun. Jadi aneh jika zaman sekarang ada yang membantai puluhan ribu manusia dengan alasan si Fulan yang sebenarnya masih sholat sebagai Kafir dan Zalim. Itu bertentangan dengan AL Qur’an:

Apa firman Allah kepada Musa?

“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” [Thaahaa 43-44]

Lihat cara Nabi berdakwah di bawah. Jika kita ditanya, mungkin kita jawab singkat: “Tidak boleh. Zina itu haram!” Tapi bisa jadi kurang efektif dan tidak membekas.

Seorang pemuda pernah bertemu dan bertanya pada Rasul SAW. ”Ya Rasulullah, izinkan saya berzina.” Rasul memandangi pemuda tersebut dengan penuh kasih sayang dan mengajaknya berdialog. ”Sukakah kamu bila itu terjadi pada ibumu?” tanya Rasul. ”Tidak, demi Allah,” jawab anak muda itu.

”Sukakah kamu bila itu terjadi pada saudara perempuanmu?” tanya Rasul. ”Tidak, demi Allah.” ”Sukakah kamu bila itu terjadi pada anak perempuanmu?.” ”Tidak, demi Allah.” Sukakah kamu bila itu terjadi pada istrimu?” Anak muda itu menjawab, ”Tidak, Demi Allah.”

Rasulullah lalu berkata, ”Demikianlah halnya dengan semua perempuan, mereka itu berkedudukan sebagai ibu, saudara perempuan, istri, atau anak perempuan.” Kemudian beliau meletakkan telapak tangannya di dada pemuda itu, lalu mendoakannya.

Kalau ada kelompok Islam yang melakukan buruk sangka/su’u zhon, melakukan ghibah dan fitnah, tidak tabayyun/memeriksa berita dari orang fasik, melakukan adu domba/namimah, maka itu bukanlah dakwah yang benar karena bertentangan dengan surat Al Hujuraat dan hadits Nabi di bawah:

“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk surga seorang yang gemar mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)

Islam itu akan tergambar kepada kemuliaan akhlak:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…” [Al Ahzab 21]

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu…” [Ali ‘Imran 159]

Saat para sahabat disiksa di Mekkah dan Nabi juga dihina seperti dilempari tahi unta bahkan hendak dibunuh, Nabi tidak meminta para sahabat memerangi mereka. Karena Nabi menghindari pertumpahan darah. Nabi memilih hijrah ke Madinah dan menghindari peperangan.

Saat diserang kaum kafir Quraisy di Madinah pun Nabi memilih bertahan membela diri pada perang Badar, perang Uhud, dan Perang Khandaq. Saat musuh kalah dan mundur, beliau tidak mengejar dan menghabisi mereka. Tapi membiarkan mereka lari menyelamatkan diri.

Setelah itu, baru Nabi menaklukkan kota Mekkah dengan Futuh Mekkah. Itu pun tidak dengan peperangan. Dan nyaris tidak ada korban jiwa. Ini karena Nabi bukanlah orang yang kejam dan haus darah.

Abu Sofyan dedengkot orang kafir yang jadi musuh bebuyutannya beliau hormati dan dijadikan sahabat. Hindun yang membunuh paman Nabi, Sayyidina Hamzah, dengan keji hingga tidak berbentuk lagi serta memakan jantungnya beliau maafkan. Padahal bisa saja beliau jadikan dia sebagai penjahat perang yang dihukum mati karena telah bertindak kejam melampaui batas. Nabi juga memaafkan Wahsyi yang membunuh paman beliau. Sehingga Wahsyi bisa jadi Muslim yang baik dan kelak tombaknya membunuh satu Musuh Islam yang mengaku sebagai Nabi, yaitu Musailamah Al Kazzab.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” [Fushshilat 34-35]

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” [An Nisaa’ 114]

Dalam berdakwah, Nabi mengelola zakat sehingga uang bisa beredar dari yang kaya ke orang-orang yang memerlukan seperti fakir miskin dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.

Nabi juga hati-hati dalam menerima berita meski itu dari utusan kepercayaannya sebagaimana diceritakan Allah dalam surat Al Hujuraat ayat 6. Saat ada berita bahwa satu kaum tidak ingin membayar zakat, malah hendak membunuh utusannya, Nabi tidak langsung percaya dan menyerang kaum tersebut. Tetapi mengirim utusan yang lain untuk memeriksa kebenaran tersebut. Dan ternyata memang berita itu bohong.

Nabi tidak suka berburuk sangka (su’u zhon) dan juga tidak mudah mengkafirkan seorang Muslim. Nabi meng-Islamkan orang kafir. Ini beda dengan sebagian “pendakwah” yang justru menjauhkan orang dari Islam dengan mengkafirkan orang Islam (Paham Takfiri).

“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya “hai kafir”, maka ucapan itu akan mengenai salah seorang dari keduanya.” [HR Bukhari]

Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, “Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, “Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Apakah kamu mengetahui isi hatinya?” [HR Bukhari dan Muslim]

http://media-islam.or.id/2011/10/26/jangan-mudah-mengkafirkan-sesama-muslim/

Nabi lemah-lembut dalam berdakwah:

Dari Aisyah ra, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah itu Maha Lemah Lembut dan mencintai sikap yang lemah lembut dalam segala perkara.” (Muttafaq ‘alaih)

Saat seorang Arab kampung kencing di masjid, banyak sahabat yang ingin memukulnya karena “kurang ajar”:

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Ada seorang A’rab -orang Arab dari daerah pedalaman- kencing dalam masjid, lalu berdirilah orang banyak padanya dengan maksud hendak memberikan tindakan padanya. Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: “Biarkanlah orang itu dan di atas kencingnya itu siramkan saja setimba penuh air atau segayung yang berisi air. Karena sesungguhnya engkau semua itu dibangkitkan untuk memberikan kemudahan dan bukannya engkau semua itu dibangkitkan untuk memberikan kesukaran.” (Riwayat Bukhari)

Namun Nabi melarang mereka dan menyiramnya dengan air. Jika orang itu dipukul, niscaya dia akan benci terhadap Islam dan mati sebagai orang kafir. Namun kelembutan Nabi membuat orang itu tetap di dalam Islam.

Dari Jarir bin Abdullah r.a., katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang tidak dikaruniai sifat lemah lembut, maka ia tidak dikaruniai segala macam kebaikan.” (Riwayat Muslim)

Jika orang berdakwah dengan akhlaq yang kasar, selain tidak sesuai sunnah Nabi juga justru menjauhkan manusia dari Islam:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu…” [Ali ‘Imran 159]

Read more http://media-islam.or.id/2012/09/23/akhlaq-nabi-muhammad-saw/

Meski demikian, terhadap orang-orang kafir yang memerangi Islam Nabi amat tegas sehingga orang-orang kafir yang merupakan Super Power dunia saat itu seperti Kerajaan Romawi dan Persia gentar menghadapi Nabi. Saat Kerajaan Romawi memprovokasi ummat Islam, Nabi segera berangkat ke Tabuk bersama 30 ribu pasukan Muslim. Meski 1 bulan menunggu, tentara Romawi tidak berani menyerang sehingga Nabi kembali ke Madinah.

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Fath 29]

Nabi juga tidak mudah menuduh bid’ah/sesat kepada ummatnya yang melakukan zikir/doa yang tidak pernah beliau ajarkan selama tidak bertentangan dengan syar’ie:

Hadis pertama: Seseorang tiba di mesjid kemudian ia masuk kedalam shaf shalat. Ia tergopoh-gopoh karena mengejar shalat. Kemudian ia berkata:”Alhamdulillah hamdan kathiron thayyiban mubaarokan fiihi.”Ketika sholat selesai Rasulullah bertanya:”siapa yang mengucapkan kata-kata tadi?” Sahabat tidak ada yang menjawab. Kemudian Rasulullah saw mengulangi pertanyaanya: ”Siapa yang mengucapkan kata-kata tadi, Ia tidak mengucapkan sesuatu yang jelek. ” Seseorang menjawab: ”Saya tiba di masjid dan khawatir tertinggal shalat, maka saya mengucapkannya. ” Rasulullah berkata: ”Saya melihat dua belas malaikat berlomba siapa di antara mereka yang mengangkatnya.” (HR Muslim No. 600)

Hadis Kedua: Ibnu Umar berkata: ketika kami sedang shalat bersama Rasulullah saw tiba-tiba ada seseorang yang mengucapkan: ” Allahu-akbar kabiroo, walhamdu-lillahi katsiroo, wa subhanallahi bukrotaw-waashilaa.” Kemudian Rasulullah saw bertanya: ”kalimat zikir tadi, Siapa yang mengucapkannya ?” salah seorang menjawab; “Saya wahai Rasulullah.” Rasulullah berkata: ”Aku mengaguminya, dibukakan pintu langit bagi kalimat tersebut!”(HR Muslim no.601)

Hadis Ketiga: Seseorang dari kaum Anshar menjadi imam di masjid Quba. Ia selalu membaca surat al Ikhlas sebelum membaca surat lain setelah al-Fatihah. Ia melakukannya setiap rakaat. Jamaah masjid menegurnya: ”Kenapa anda selalu memulainya denga al-Ikhlas, bukankah surat al-Ikhlas cukup dan tidak perlu membaca surat lain, atau engkau memilih cukup membaca al-Ikhlas atau tidak perlu membacanya dan cukup surat lain. Ia menjawab: Saya tidak akan meninggalkan surat al-Ikhlas, kalau kalian setuju saya mengimami dengan membaca al-Ikhlas maka saya akan mengimami kalian, tapi kalau kalian tidak setuju maka saya tidak akan jadi imam. Mereka tahu bahwa orang ini yang paling baik dan tidak ingin kalau yang lain mengimami shalat. Ketika Rasulullah datang mengunjungi, mereka menyampaikan hal ini kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw bertanya pada orang tersebut; ”Apa yang membuatmu menolak saran teman-temanmu? Dan Apa yang membuatmu selalu membaca surat al-Ikhlas setiap rakaat?” Ia menjawab: ”Saya mencintainya (al-Ikhlas). Rasulullah berkata: ”Kecintaanmu terhada surat al-ikhlas memasukanmu kedalam syurga!” (HR Bukhori no.741)

Meski Nabi tidak pernah mengajarkan itu, dan sahabat ada yang melakukannya, Nabi tidak memaki mereka sebagai bid’ah sesat dan masuk neraka. Sebaliknya memujinya bahwa mereka dapat pahala sehingga masuk surga.

Mungkin ada yang berdalih: “Itukan sahabat yang sudah dapat persetujuan dari Nabi. Sedang kita tidak”. Harusnya mereka paham bahwa saat Nabi mengatakan bahwa “Setiap yang bid’ah itu sesat dan yang sesat itu masuk neraka”, Nabi mengatakan itu kepada para SAHABAT. Bukan kita. Kalau bukan kepada sahabat kalimat itu diucapkan, kepada siapa lagi? Bukankah Nabi diutus kepada kaumnya? Jadi saat ada Sahabat yang melakukan bid’ah, ternyata tidak semua bid’ah itu sesat. Ada juga yang memang jika baik, dibolehkan oleh Nabi.

Ada hal-hal yang memang bid’ah misalnya sholat wajib 5 waktu itu sudah jelas. Jika ada yang menambah sholat wajib ke 6 atau ada puasa wajib di bulan selain Ramadhan, maka itu adalah bid’ah. Tapi jika bukan tentang hal yang qoth’i, kita tidak bisa sembarang memvonis bid’ah dholalah. Harus ada fatwa dari Jumhur Ulama. Bukan vonis segelintir ulama ekstrim yang picik dan dangkal ilmunya.

http://sabili.co.id/agama/memahami-bid-ah-dan-membangun-toleransi-antar-pendapat

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/11/30/cara-nabi-berdakwah-islam/

Sunday, August 9, 2015

Wonderful Phrase

Planning is key to happiness...impromtu is nice but need to be managed...nothing is perfect but we must quest for it. Above all, we owe to Allah & Muhammad for our role as Khalifah.

Saturday, August 8, 2015

Jom Belajar Bahasa Arab

Mari kita belajar arab.....
Jom belajar ungkapan yang biasa digunakan dalam bahasa arab

  • terima kasih - syukran (شكرًا )
  • sama sama - afwan ( عفواً )
  • saya minta maaf - aseef (asif) ( آسف )
  • baiklah - hasanan ( حسناً )
  • mungkin - rubbama (ربما )
  • awas! - intabih ( انتبِه )
  • berhati hatilah - ihzar ( احذر )
  • jangan lupa - la tansa ( لا تنسىٰ )
  • samiinun - gemuk ( سمين )
  • Tawiilun - panjang ( طويل )
  • Qasirun - pendek ( قصير )
  • khofiidhun - rendah ( خفيض )
  • nahiifun - kurus ( نحيف )
  • yaum - hari ( يوم )
  • usbu' - minggu ( أسبوع )
  • syahr - bulan ( شهر )
  • sanah - tahun ( سنة )
Ucapan dalam bahasa arab.


  • Selamat malam - laila sa'edah ( ليلة سعيدة )
  • sobahul khair - selamat pagi ( صباح الخير )
  • ucapan balas sobahul khair - sobahannur ( صباح النور )
  • semoga berjaya - bitaufiq wannajah ( بالتوفيق والنجاح )
  • salam ukhuwah - salam perkenalan ( سلام اخوة )
  • jazakallah hukhairan - semoga Allah membalas jasamu ( جزاك الله خيرا )
  • tobat masauk - selamat tengahari ( طابت مساؤك )
  • azhoma allahu ajrak - semoga Allah memuliakan amalan kamu ( عظّم الله أجرك )
  • uhibbuki - saya sayang awak (perempuan) ( أحبكِ )
  • uhibbuka- saya sayang awak (lelaki) ( أحبكَ )

Ganti nama/personal pronouns

  • aku/saya - ana ( أنا )
  • kamu (lelaki) - anta ( أنتَ )
  • kamu (perempuan) - anti ( أنتِ )
  • dia (lelaki -seorang ) - huwa ( هُوَ )
  • dia (perempuan-seorang) - hiya ( هِيَ )
  • dia (lelaki/perempuan -2orang) -huma ( هماَ )
  • dia (lelaki -3 dan keatas) - hum ( هُمْ )
  • dia (perempuan-3 dan keatas) - hunna ( هنَّ )
  • kami - nahnu ( نحنُ )
  • kalian (ramai) - antum ( أنتم )
  • mereka - hum ( هُمْ )
  • cantik = jameelah ( جميلة )
  • buruk = qabih ( قبيح )
  • Bersih = nadziifun ( نظيف )
  • Malas = kaslaan ( كسلان )
  • Ata'allamu = saya belajar ( أتعلم )
  • a'kulu =  saya makan ( أاكل )
  • Asyrobu =  saya minum ( أشرب )
  • Aqrou = saya membaca ( أقرا )
  • aktubu = saya menulis ( أكتب )
  • Atakallamu = saya berbicara ( أتكلم )
  • Amsiku = saya memegang ( أمسك )
  • A'malu = saya mengerjakan ( أعمل )
  • Albasu = saya memakai ( ألبس )
  • Toriiqon = jalan ( طريق )
  • Baytun = rumah ( بيت )
  • Mirsamun = pensil ( مِرسم )
  • Qolamun = pulpen ( قلم )
  • Mimsahatun = pemadam ( ممسحة )
  • Mishbaahun = lampu ( مصباح )
  • Sabbuurotun = papan tulis ( سبورة )
  • Kaifahaluka- apa khabar (lelaki) ( كيف حالكَ )
  • Kaifahaluki- apa khabar (girl) ( كيف حالكِ )
  • Askunufi- saya tinggal di ( أسكن في )
  • Umri- umur saya ( عمري )
  • Masmuki? Siapa namamu (untuk perempuan) ( ما اسمكِ )
  • Masmuka? Siapa namamu (untuk laki2) ( ما اسمكَ )
  • Ana tilmiidzatun = saya seorang murid (untuk perempuan) ( انا تلميذة )
  • Ana tilmiidzun = saya seorang murid (untuk laki2) ( انا تلميذ )
  • Ahlam Saiidah = semoga mimpi indah ( احلام سعيدة )
  • Syafakallah-smoga Allah menyembuhkn kamu ( شفاك الله )

  • Ukhwahfillah = Pshabatan Krna Allah ( اخوة في الله )
  • Ukhtin = Kakak @ Saudara Perempuan ( اخت )
  • Akhun = Abang @ Saudara Lelaki ( أخ )
  • Zauj = Suami @ Pasangan (L) ( زوج )
  • Zaujah = Isteri @ Pasangan (P) ( زوجة )
  • Asiff Jiddan = Saya minta maaf sangat2 ( آسف جداً )
  • Ukhwahfillah Abadan Abada = Psaudaraan krna Allah Selama2nya ( اخوة في الله أبداً ابدا )
  • Fa'idza Adzamta fatawakkal'alallah = Stelah kmu brazam maka bertawakallah pd Allah ( فإذا عزمت فتوكل على الله )
  • Inni Akhafullah = Ssguhnya aku takutkan Allah ( إني أخاف الله )
  • Maafi Qalbi Ghairullah = Tiada di hatiku selain Allah ( مافي قلبي غير الله )
  • Lau Samatha = Maafkan saya ( لَو سمحتَ )
  • Naltaqi Ghadan = Kta jmpa esok ( نلتقي غداً )
  • Illalliqa' = moga bertemu lagi ( الى اللقاء )
  • Syafakallah = moga Allah myembuhkan awak (L) ( شفاكَ الله )
  • Syafakillah = moga Allah myembuhkan awak (P) ( شفاكِ الله )
  • Tafaddhol = Silakan ( تفضل )
  • La Aadri = Saya Tak Tahu ( لا أدري )
  • Maa fii Musykilah = tiada masalah ( مافي مشكلة )
  • Jazakallahu khairan khatsiira = Smga Allah mblasmu dgn kbaikan (L) ( جزاكَ الله خيراً كثيراً )
  • Jazakillahu khairan khatsiira = Smga Allah mblasmu dgn kebaikan (P) ( جزاكِ الله خيراً كثيراً )
  • Jazakumullahu khairan khatsiira = Smga Allah mblasmu dgn kebaikan (L&P) جزاكمُ الله خيراً كثيراً )
  • Wa iyyaka (L) = Dan utkmu jua.Blasan utk ucapan ( وإياكَ )
  • Wa iyyaki (P) = dan utkmu jua.Blasan utk ucapan ( وإياكِ ) 
  • Allahukhairujaza' = Allah adalah Sebaik-baik Pemberi ( الله خير الجزاء )
  • Fahimtum? = Adakah kalian faham.? ( فهمتم )
  • Fahimna = Kami telah faham ( فهمنا )
  • Ijhad wala taksal = Bsguh2 dn jgnlah kmu malas ( اجهدْ ولا تكسلْ )
  • La Tahzan Innallaha Ma'ana = Jgnlah bsdih, Ssguhnya Allah bsma kita ( لا تحزنْ انا الله معنا )
  • Kafaa Bilmauti waa'izhan = Cukuplah kmatian itu mjadi pringatan ( كفى بالموت واعظاً )
  • Bi idznillah = Dgn izin Allah ( بإذن الله )
  • InshaAllah kull khayr ! Aamiin = inshaaAllah smuanya baik,Aamiin ( إن شاء الله كل خير. آمين )
  • Barakallahu Fiq = Smga Allah mrahmati kamu/mbrkati kamu ( بارك الله فيك )
  • Masa ul khair = slmt ptg ( مساء الخير )
  • Na'am = Ya ( نعم )
  • Yallah2 bisura'h = mari2 cpat (lekas2) ( يالله بسرعة )
  • Ismahli ya ustaz/ustazah = Tumpang tanya wahai Ustaz/Ustazah ( اسمحلي يا أستاذ/أستاذة )
  • Uridu an azhaba ilal dauratul miah = Blhkah sy ingin ke bilik air ( أريد أن أذهب الى دورة المياه )
  • Sanah Helwah = Slmt hr jd ( سنة حلوة )
  • Ana Aidon = Saya Juga ( أنا أيضاً )

Wednesday, July 15, 2015

Tafsir Surah Al Falaq

Tafsir Surah Al Falaq

99 Nama Allah dan Makna


1–2. Al-Rahmân, Al-Rahîm (Maha Pengasih, Maha Penyayang)
3. Al-Malik (Maharaja)
4. Al-Quddûs (Mahasuci)
5. Al-Salâm (Maha Pemberi Keselamatan)
6. Al-Mu’min (Maha Pemberi Keamanan)
7. Al-Muhaymin (Maha Memelihara)
8. Al-‘Azîz (Mahaperkasa)
9. Al-Jabbâr (Maha Memaksa)
10. Al-Mutakabbir (Maha Pemilik Keagungan)
11. Al-Khâliq (Maha Pencipta)
12. Al-Bârî (Maha Mengadakan)
13. Al-Mushawwir (Maha Pembentuk)
14. Al-Ghaffâr (Maha Pengampun)
15. Al-Qahhâr (Maha Menaklukkan)
16. Al-Wahhâb (Maha Pelimpah Nikmat)
17. Al-Razzâq (Maha Pemberi Rezeki)
18. Al-Fattâh (Maha Membuka)
19. Al-‘Alîm (Maha Mengetahui)
20–1. Al-Qâbidh, Al-Bâsith (Maha Menyempitkan, Maha Melapangkan)
22–3. Al-Khâfidh, Al-Râfi‘ (Maha Merendahkan, Maha Meninggikan)
24–5. Al-Mu‘izz, Al-Mudzill (Maha Memuliakan, Maha Menistakan)
26–7. Al-Samî‘, Al-Bashîr (Maha Mendengar, Maha Melihat)
28–9. Al-Hakam, Al-‘Adl (Maha Menetapkan Hukum, Mahaadil)
30. Al-Lathîf (Mahalembut)
31. Al-Khabîr (Maha Mengetahui Rahasia)
32. Al-Halîm (Maha Penyantun)
33. Al-‘Azhîm (Mahaagung)
34. Al-Ghafûr (Maha Pengampun)
35. Al-Syakûr (Maha Penerima Syukur)
36–7. Al-‘Aliyy, Al-Kabîr (Mahatinggi, Mahabesar)
38. Al-Hafîzh (Maha Memelihara)
39. Al-Muqît (Maha Mencukupi Makanan)
40. Al-Hasîb (Maha Membuat Perhitungan)
41. Al-Jalîl (Mahaagung)
42. Al-Karîm (Mahamulia)
43. Al-Raqîb (Maha Mengawasi)
44. Al-Mujîb (Maha Mengabulkan Permintaan)
45. Al-Wâsi‘ (Mahaluas Pemberian-Nya)
46. Al-Hakîm (Maha Bijaksana)
47. Al-Wadûd (Maha Mengasihi)
48. Al-Majîd (Mahamulia)
49. Al-Bâ‘its (Maha Membangkitkan)
50. Al-Syahîd (Maha Menyaksikan)
51. Al-Haqq (Mahabenar)
52. Al-Wakîl (Maha Memelihara)
53. Al-Qawiyy (Mahakuat)
54. Al-Matîn (Mahakukuh)
55. Al-Waliyy (Maha Melindungi)
56. Al-Hamîd (Maha Terpuji)
57. Al-Muhshî (Maha Penghitung)
58–9 Al-Mubdi’, Al-Mu‘îd (Maha Memulai, Maha Mengembalikan Kehidupan)
60–1. Al-Muhyî, Al-Mumît (Maha Menghidupkan, Maha Mematikan)
62. Al-Hayy (Mahahidup)
63. Al-Qayyûm (Maha Berdiri Sendiri)
64. Al-Wâjid (Maha Menemukan)
65. Al-Mâjid (Mahamulia)
66. Al-Wâhid (Mahatunggal)
67. Al-Ahad (Maha Esa)
68. Al-Shamad (Maha Dibutuhkan)
69–70. Al-Qâdir, Al-Muqtadir (Mahakuasa, Maha Berkuasa)
71–2. Al-Muqaddim, Al-Mu’akhkhir (Maha Mendahulukan, Maha Mengakhirkan)
73–4. Al-Awwal, Al-Âkhir (Mahaawal, Mahaakhir)
75–6. Al-Zhâhir, Al-Bâthin (Mahanyata, Maha Tersembunyi)
77. Al-Wâlî (Maha Memerintah)
78. Al-Muta‘âlî (Mahaluhur)
79. Al-Barr (Mahabaik)
80. Al-Tawwâb (Maha Penerima Tobat)
81. Al-Muntaqim (Maha Pemberi Balasan)
82. Al-‘Afuww (Maha Memaafkan)
83. Al-Ra’ûf (Maha Pengasih)
84. Mâlik al-Mulk (Maha Penguasa Kerajaan)
85. Dzu al-Jalâl wa al-Ikrâm (Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan)
86. Al-Muqsith (Mahaadil)
87. Al-Jâmi‘ (Maha Mengumpulkan)
88. Al-Ghaniyy (Mahakaya)
89. Al-Mughnî (Maha Pemberi Kekayaan)
90. Al-Mâni‘ (Maha Mencegah)
91–2. Al-Dhârr, Al-Nâfi‘ (Maha Pemberi Mudarat, Maha Pemberi Manfaat)
93. Al-Badî‘ (Maha Pencipta)
94. Al-Bâqî (Mahakekal)
95. Al-Nûr (Maha Pemberi Cahaya)
96. Al-Hâdî (Maha Pemberi Petunjuk)
97. Al-Wârits (Maha Mewarisi)
98. Al-Rasyîd (Maha Menunjukkan)
99. Al-Shabûr (Maha Penyabar)

Friday, July 10, 2015

Pahala sedekah

Assalamualaikum.
Dihantar sekali lgi utk peringatan kpd kita semua agar banyk bersedekah terutama pd bln Ramadhan , yg tinggal beberapa hr lg.

KENAPA SI MATI LEBIH MEMILIH UNTUK BERSEDEKAH SEANDAINYA DIA DIKEMBALIKAN KE DUNIA?

Sebagaimana firman Allah, "...wahai Tuhanku, alangkah baiknya Engkau lambatkan kedatangan ajalku ke suatu masa yg sedikit saja lagi, supaya aku dpt bersedekah....." -(surah al munafiqun:10)

Sedangkan dia tidak pun berkata "supaya aku dapat mengerjakan umrah" atau "supaya aku dpt solat" atau "supaya aku dpt berpuasa"?

Seorang ulama berkata, "Tidaklah seseorang yg tlh mati itu menyebut utk bersedekah melainkan kerana kehebatan pahala yg telah dilihatnya selepas kematiannya.."

Maka hendaklah kamu perbanyakkan sedekah kerana sesungguhnya seorang mu'min akan berada di bawah teduhan pahala sedekahnya pada hari kiamat nanti.

Bersedekahlah utk saudaramu yg tlh pun meninggal dunia kerana sesungguhnya mereka amat berharap utk kembali ke dunia utk bersedekah dan melakukan amalan soleh. Oleh itu realisasikanlah harapan mereka. Dan latihlah anak2mu supaya membiasakan diri dgn bersedekah.

Bersedekahlah.. Sesungguhnya Allah memberi ganjaran kpd org yg bersedekah.

"Kalaulah org yg bersedekah itu mengetahui dgn sbnrnya dan dpt menggambarkan bhw sedekah itu diletakkan dalam 'tangan Allah' sebelum ia ke tangan orang faqir, nescaya kelazatan orang yang memberi lebih terasa besar drp kelazatan si penerima.- Ibnu Qayyim.

Adakah anda pernah membaca tntang faedah bersedekah?

1) amalan sedekah itu adalah salah satu pintu daripada pintu2 syurga

2) sedekah adalah sebaik2 amalan soleh dan sebaik2 sedekah ialah memberi makan

3) pahala sedekah akan menaungi pemiliknya pada hari kiamat dan melepaskannya dari azab neraka

4) sedekah dapat memadam kemurkaan Allah dan kepanasan kubur

5) sedekah adalah sebaik2 hadiah buat si mati, yang paling bermanfaat untuknya di kubur dan yang ditambah oleh Allah akan rezeki (kerana bersedekah)

6) sedekah adalah satu penyucian harta dan jiwa dpt menggandakan kebaikan.

7) sedekah adalah punca kegembiraan si pemberi dan punca wajahnya bercahaya di hari kiamat

8) sedekah menjadi pengaman dari ketakutan pada hari huru hara besar dan hari yang tiada kesedihan kerana hilangnya sesuatu drpnya (hari kiamat)

9) sedekah menjadi punca keampunan trhadap dosa dan penghapusan daripada kejahatan

10) sebagai pembawa berita gembira tntang pengakhiran yg baik dan punca doa malaikat buatnya

11) orang yg bersedekah adlah org yg terbaik di kalangan manusia. Pahala sedekah pula adalah utk semua yg berkongsi tentang sedekah itu (bukan hanya utk si pemberi)

12) pemberi sedekah dijanjikan kebaikan yg banyak dan pahala yg besar

13) org yg suka menginfaq adalah salah satu sifat orang yg bertaqwa. Dan sedekah menjadi punca lahirnya kasih sayang hamba Allah kepada si pemberi.

14) sedekah tanda dermawan dan salah satu tanda kemuliaan dan kemurahan hati

15) Bersedekah memustajabkan doa dan merungkaikan segala kesulitan.

16) bersedekah menolak bala dan menutup  70 kejahatan di dunia.

17) sedekah memanjangkan umur, menambah rezeki, menjadi punca rezeki dan kemenangan

18) sedekah menjadi ubat, penawar dan penyembuh

19) sedekah menghalang kebakaran, tenggelam akibat banjir dan kecurian

20) pahala sedekah adalah tetap (tidak berbeza-beza) walaupun diberikan kepada haiwan ternakan atau burung2.

Wednesday, July 8, 2015

Nasihat praktikal utk 10 hr akhir ramadhan

Pg tadi kt radio ikim pun ada cakap.
Syeikh Maher (Imam Masjid Mekah) memberi nasihat praktikal utk 10 hr akhir ramadhan.

1. Sedekah RM1 setiap hari d akhir ramadhan. Sekiranya kena lailatul qadar maka akan dpt pahala sedekah 84 tahun.

2. Solat 2 rokaat setiap hari. Sekiranya itu mlm qadar maka akan dpt pahala spt solat 84 thun

3. Baca surah al ikhlas 3x sehari. Sekira nya jatuh pada malam qadar maka akan dpt pahala membaca seluruh quran setiap hari selama 84 tahun.

Sampaikan nasihat ini dan pahalanya akan masuk kedalam akaun baik anda.

Daripada WA group.

Makna Zikir

Maksud Subhanallah, Alhamdulillah, Lailahaillallah, Allahuakbar dan Lahawlawala Quwwataillabillahilaliyyilazim

Kita selalu berzikir dengan menyebut zikir secara berturutan seperti berikut: Subhanallah, Alhamdulillah, Lailahaillallah, Allahuakbar dan Lahawlawala Quwwataillabillahilaliyyilazim. Tetapi berapa ramaikah dari kita yang mengkaji apakah maksud zikir-zikir tersebut. Saya rasa dari segi bahasa hampir semua dari kita tahu maksudnya. Cuma dari segi huraian maksud setiap zikir tersebut tidak ramai yang tahu. Pada artikel kali ini saya akan menerangkan huraian maksud zikir tersebut.

1. Subhanallah
Subhanallah dari segi bahasa bermaksud Maha Suci Allah. Huraiannya ialah kita meyakini bahawa Allah itu Maha Bersih dan Maha Suci. Allah tidak melakukan kesilapan dan segala tindakanNya sentiasa betul. Saya bagi contoh. Di dalam dunia ini, ada manusia yang Allah pilih untuk beri hidayah dan ada manusia yang Allah pilih untuk tidak memberi hidayah. Ketahuilah bahwa Allah SWT itu langsung tidak memilih kasih. Sesiapa yang diberikan hidayah oleh Allah memang layak menerima hidayah itu berdasarkan usaha dan takdirnya manakala sesiapa yang tidak diberikan hidayah oleh Allah SWT, dia memang tidak layak menerima hidayah tersebut berdasarkan usaha dan takdirnya juga.

Allah SWT langsung tidak serupa dengan manusia yang suka pilih kasih apabila memberi sesuatu. Contohnya bos yang asyik pilih kasih apabila memberi markah cemerlang dan pangkat walaupun mungkin ada orang lain yang sama/lebih layak untuk menerima markah cemerlang dan pangkat tersebut. Contoh yang lain apabila seseorang lelaki itu berkahwin empat. Adalah mustahil untuk dia menyintai keempat-empat isterinya dengan sama rata. Soal hati itu tidak dikira berdosa kerana itu sifat semulajadi manusia. Yang penting dia mestilah berlaku adil terhadap isteri-isterinya dengan memberikan hak mereka seperti nafkah zahir dan batin, giliran yang bersesuaian dsb.

2. Alhamdulillah
Alhamdulillah dari segi bahasa bermaksud segala puji itu hanya untuk Allah. Dari segi huraian maksudnya segala yang kita ada, semuanya adalah milik Allah. Apabila ada orang yang memuji kita samaada hebat, hensem atau kaya, kembalikanlah pujian tersebut kepada Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah. Janganlah kita merasa hebat dengan apa yang kita miliki samaada ilmu, pangkat, harta dsb kerana semuanya adalah kurniaan dari Allah. Ada orang yang merasa dia hebat kerana berjaya menjawat pangkat yang tinggi dalam syarikat. Siapakah yang telah memberikannya otak dan kepandaian sehingga dia layak menjawat jawatan tersebut? jawapannya ialah Allah. Sebenarnya segala yang kita ada, semuanya adalah milik Allah. Di akhirat nanti, kita akan ditanya oleh Allah apakah yang telah kita buat dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Ucapkanlah Alhamdulillah juga untuk bersyukur terhadap segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Ucapan ALHAMDULILLAH yang diucap dengan ikhlas
nescaya akan dibalas dengan Rahmat dariNya
dan sesiapa yang diberi Rahmat olehNya
Insya Allah akan bertambah nikmatnya

3. Lailaha Illallah
Maksud Lailaha Illallah ialah tiada tuhan yang layak disembah melainkan Allah. Dari segi huraian maksudnya kita hanya patut menyembah Allah semata-mata dan bukannya benda-benda lain di dunia ini. Kalau zaman dulu, masyarakat jahiliah menyembah berhala. Tapi zaman sekarang ini ada manusia yang bertuhankan benda seperti wang, wanita, pangkat, manusia dsb. Maksud bertuhankan benda ini ialah sanggup melakukan apa sahaja tidak kira halal atau haram untuk mendapatkan benda tersebut. Wang, wanita, pangkat dan lain-lain tidak salah untuk dimiliki tetapi perlu dimiliki dengan cara halal seperti bekerja, berkahwin dan jujur. Bukan dengan cara haram seperti menipu, mencuri, makan rasuah, berzina dsb. Ada orang yang sanggup bekerja dengan kuat tanpa menghiraukan solat 5 waktu kepada Allah SWT. Bukankah seolah-oleh dia telah bertuhankan wang dengan mengabaikan Allah SWT? Bukankah dia seolah-olah telah syirik kepada Allah SWT? berhati-hatilah dengan syirik kerana syirik termasuk dalam dosa yang tidak diampunkan oleh Allah SWT kecuali dengan bertaubat Nasuha iaitu taubat yang bersungguh-sungguh dan tidak mengulangi lagi dosa tersebut.

4. Allahu Akbar
Dari segi bahasa Allahu Akbar bermaksud Allah Maha Besar. Huraian bagi maksud Allahu Akbar ialah Allah itu Maha Besar dan Hebat. Dia boleh berbuat apa sahaja yang dia kehendaki dan tiada siapa yang boleh mempertikaikan segala tindakanNya itu. Tiada siapapun yang layak menyoal Allah tentang segala tindakan dan keputusanNya bahkan makhluklah yang akan disoal oleh Allah SWT di akhirat nanti tentang apa yang mereka kerjakan.

Allah berfirman: Dia (Allah) tidak boleh ditanya tentang apa yang Dia lakukan, sedang merekalah yang akan ditanya kelak. (Al-Anbiya' 21:23)

Sesungguhnya ilmu Allah itu Maha luas. Sekiranya dibuat perbandingan ilmu Allah dengan ilmu makhluk itu, ilmu Allah itu seumpama satu lautan yang luas sedangkan ilmu makhluk itu seumpama setitis air dari lautan tersebut, bahkan lebih sedikit dari itu. Jadi layakkah kita mempertikaikan keputusan Allah terhadap kita dengan ilmu kita yang sedikit ini? Oleh itu, kita tidak boleh sama sekali membesarkan benda lain selain dari Allah SWT. Kesemua kita adalah hamba Allah yang tertakluk kepada hukum syariat yang telah ditetapkanNya. kita mestilah mengikut segala hukum syariat Allah untuk membesar dan mengagungkanNya.

5. Lahawlawala QuwwataillabillahilAliyilAzim
Maksud Lahawlawala QuwwataillabillahilAliyilAzim ialah tiada daya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah. Dari segi huraian maksudnya kita hendaklah takut hanya kepada Allah dan bukan kepada makhluk kerana makhluk itu langsung tiada kuasa. Kekuasaan makhluk itu hanya sekadar yang diizinkan oleh Allah SWT. Janganlah takut dengan hantu, orang yang berpangkat besar, orang kafir, orang munafik, orang jahat dsb. Takutlah hanya kepada Allah SWT. Sesiapa yang takut kepada Allah SWT, semua makhluk akan takut kepadanya kerana tidak kira siapa sahaja langsung tiada kuasa untuk menyakiti diri anda kecuali diizinkan oleh Allah SWT.

Akhir kata, di antara fadhilat berzikir dengan Subhanallah, Alhamdulillah, Lailahaillallah, Allahuakbar dan Lahawlawala Quwwataillabillahilaliyyilazim adalah seperti 3 hadis berikut:

Hadis 1
Ketika Siti Fatimah r.a. puteri baginda Rasulullah s.a.w. merayukan halnya kepada baginda dengan berkata:
"Ya Rasulullah, berikan kepadaku seorang hamba (khadam) agar aku dapat mengatasi kesukaran-kesukaran yang ku alami dalam menyelenggarakan urusan-urusan rumah-tangga ku." Baginda Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Hendaklah kau ucapkan: SUBHANALLAHI sebanyak 33 kali ALHAMDULILLAHI sebanyak 33 kali dan ALLAHU AKBAR sebanyak 34 kali sebelum tidur di malam hari."
Lantas baginda Rasulullah s.a.w. bersabda lagi: "Ini lebih baik bagimu daripada khadam yang kau mintakan itu."

Hadis 2
Dari Abu Hurairah R.A meriwayatkan bahawa satu ketika baginda Rasulullah S.A.W datang kepada kami dan bersabda: Ambillah perisai untuk melindungi kamu! Para sahabat R.Anhum bertanya: Ya Rasulullah, adakah musuh akan datang? Baginda bersabda: Ambillah perisai untuk melindugi kamu dari api neraka. Bacalah : Subhanallah, Alhamdulillah, Laailahaillallah, Allahuakbar, Walahaulawalakuataillabillah, - Sesungguhnya kalimat ini akan datang pada hari kiamat kepada pembacanya dan akan melindunginya dari sebelah hadapannya, disebelah belakangnya, dikanannya dan dikirinya dan inilah amal kebajikan yang sentiasa mendapat ganjarannya. (HR Tabrani. Majma`ul Bahrain).

Keterangan
Dalam hadith dinyatakan "Kalimat ini akan berada dihadapan pembacanya: bermaksud ialah dia akan menjadi penyokong dan pembela untuknya. Dan :berada disebelah belakang, kanan dan kirinya" bermaksud dia akan melindungi pembacanya dari segala azab dan siksa.

Hadis 3
Riwayat Muslim menjelaskan bahawa barangsiapa bertasbih (Subhanallah) setiap kali selesai solat sebanyak 33 kali, bertahmid (Alhamdulillah) sebanyak 33 kali dan bertakbir (Allahu Akbar) sebanyak 33 kali, kemudian digenapkan dengan mengucapkan Lailaha Illallah Wahdahula Syarikalahu Walahulhamduyuhyi Wayumitu Wahuwa Ala Kulli Syaiin Qadir, nescaya akan diampuni dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.

Sumber nota:
http://lautan-biru.blogspot.com/2011/09/maksud-subhanallah-alhamdulillah.html?m=1

Sunday, June 28, 2015

Al Quran Maya KSU

Assallamualaikum wrth.

University King Saud telah mengeluarkan 'Al-Quran Maya',  setelah berusaha sekian lama.

Inilah satu Al-Quran yang lengkap dengan cara guna yang cukup mudah, cuma dengan menyentuh skrin dari kiri ke kanan dan sebaliknya.
Sila klik di sini:��

http://quran.ksu.edu.sa/m.php?l=ar#aya=1_1

Bersuara + membaca + terjemahan + ulasan

Ini adalah terbaik.
Berkongsilah dengan rakan-rakan dan saudara mara insya Allah.

Monday, June 22, 2015

7 Sunnah Hebat

Very nicely written ��
By Ustaz Don Daniyal
7 Sunnah Hebat

Dalam kehidupan sehari-hari ada kala kita mungkin telah melampaui batas. Imaginasi kotor, percakapan dan perbuatan yang tidak betul menjadikan kita selalunya semakin jauh dengan Allah SWT. Tetapi itulah kita manusia, tak lari dari kesilapan..dan mujurlah Allah selalu membuka pintu taubat kepada kita, agar dapat kita meneruskan perjalanan menuju akhirat dengan lebih berkat. Hendaknya kita sekurang-kurangnya selalu menjaga Tujuh Sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama:
Tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya. Pastinya doa mudah termakbul dan menjadikan kita semakin hampir dengan Allah.

Kedua:
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari, alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk manapun kita, bacalah ayat 3Qul, atau ayat qursi.

Ketiga:
Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat:
Jaga sholat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha. Yakinlah, kesan solat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki.

Kelima:
Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat kali ganda.

Keenam:
Jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.

Ketujuh:
Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

Sebarkanlah ilmu ini, dan anda tidak akan rugi sedikitpun, sebarkan, semoga ianya memberi manfaat pada semua.

Friday, June 19, 2015

Bacaan dalam solat terjemahan perkata

Salam Ramadhan Beautiful reminder from Ustadh Nouman Ali Khan

Allah (swt) mentions RAMADHAN only ONCE in the Qur'an.

For Muslims all over the world we always think about fasting when we think of Ramadhan.
However note that Allah did not introduce Ramadhan with fasting.
So what did Allah say?

Al Baqarah Aaya 185:
Ramadan is the (month) in which the Quran was sent down, as a guide to mankind and a clear guidance and judgment (so that mankind will distinguish from right and wrong).."

Allah INTRODUCED Ramadhan with the QUR'AN instead.
  • The month of Ramadhan is in fact when the Qur'an was sent down. 
  • Hence the FIRST thing we have to think about when it comes to Ramadhan is the QUR'AN.
  • Muslims know that Ramadhan is a time to get closer to Allah,  time to make a lot of doa,  to give up on sins,  to make istighfar. We have to do a little extra,  go to the masjid,  when before we do not go.

But what is actually the KEY to getting closer to Allah?
  • It is the QUR'AN 
  • To fulfil the purpose of Ramadhan, this month has to be about the Qur'an for all of us. 
  • Treat it like we never had a relationship with the Qur'an before,  like we are starting all over again.

WHY OVER AGAIN?
Answer is back in Aaya 185 of Al Baqarah :
Al Baqarah is a Madani surah,  which means it came down when Rasululah SAW and the Muslims have made the Hijrah to Madinah. They have been Muslims for a long time and by then they already know Quran is guidance for humanity.  But when Allah introduces Ramadhan in Al Baqarah 185, Allah also re introduce the Qur'an - saying the Qur'an is guidance for people - which the Muslims and companions already know at that time.

The Lesson from this:
When Allah RE INTRODUCE us to the Qur'an in that aaya,  it's almost like Allah SWT wants us to to start all over again.
  • Start reading and studying the Qur'an. 
  • Start reflecting and thinking about the Qur'an in this month of Ramadhan like we have never read it before.
  • Like it's the first time!

This is BEAUTIFUL. Why?
If we did fulfill the rites of Ramadhan,  what Allah expects of us,  Rasulullah has said that all our previous sins will be forgiven. We get a new start. This new start will come from us making a new start in our life in Ramadhan,  and a new start with the Qur'an.

May Allah keeps us strong and steadfast in studying the Qur'an this Ramadhan and beyond. May Allah gives us clarity of mind and heart to understand it.  May Allah grant us wisdom to apply the knowledge from it and to teach it to others. 

Aameen.